Menu

Friday 4 May 2012

artikel pancasila


                                         PANCASILA DI ERA GLOBAL
Pemikiran Notonagoro tentang pancasila menghasilkan suatu telaah yang sangat bermakna bagi perkembangan pancasila sebagai dasar negara. Walaupun demikian, masih terbuka bahan dialog dan kajian kritis terhadap pancasila sehingga diperoleh interpretasi baru untuk memperoleh makna terdalam dari sila-sila pancasila. Artinya,  pancasila sebagai dasar falsafah negara tidak boleh menjadi ideologi yang beku. Calon pemimpin bangsa harus bisa memberikan ide-ide baru dan kreatif untuk merevitalasi pancasila dalam realitas kehidupan berbangsa di era global.
Di era global ini, secara langsung maupun tidak langsung banyak ideologi asing masuk menerpa masyarakat Indonesia. Terkadang hal ini tidak disadari oleh masyarakat, kebanyakan dari mereka menganggap bahwa  nialai-nilai dan ideologi asing menjadi pandangan hidupnya seperti materialisme, hedonisme, konsumerisme. Materialisme dalam hal ini diartikan sebagai sikap hidup yang mengagungkan materi atau benda-benda. Ukuran keberhasilan seseorang dipandang dari sudut materi yang dimiliki. Dengan demikian lama kelamaan orang menjadi kurang menghargai orang lain dari sisi spiritualnya. Hedonisme adalah suatu paham dan sikap hidup yang mengejar kenikmatan duniawi dengan orientasi pada pemuasan kebutuhan hidup secara fisik, seperti senang menikmati makanan mahal, gaya hidup metropolit dengan dunia penuh dengan gemerlapan. Gejala masyarakat Indonesia saat ini adalah konsumerisme, yaitu suatu sikap dan gaya hidup yang lebih senang berposisi sebagai pengguna (konsumen) daripada produsen. Gejala ini ditandai dengan membeli barang yang sebenarnya tidak dibutuhkan, melainkan sekedar hanya diinginkan.
Pengembangan pancasila sebagai ideologi yang memiliki dimensi realitas, idealitas dan fleksibilitas  (pancasila sebagai ideologi terbuka) menghendaki adanya dialog yang tiada henti dengan tantangan-tantangan masa kini dan masa depan dengan tetap mengacu kepada pencapaian tujuan nasional dan cita-cita nasional Indonesia.
Di harapkan masyarakat kita semakin kritis dalam menentukan pilihan pandangan hidup, sikap dan gaya hidupnya yang selaras dengan nilai-nilai pancasila sebagai bagian dari budaya bangsa.
MUSTA’IN
Mahasiswa IAIN Walisongo Semarang
Fakultas Syari’ah

No comments: