PANCASILA
DI ERA GLOBAL
Pemikiran Notonagoro tentang pancasila menghasilkan suatu telaah
yang sangat bermakna bagi perkembangan pancasila sebagai dasar negara. Walaupun
demikian, masih terbuka bahan dialog dan kajian kritis terhadap pancasila
sehingga diperoleh interpretasi baru untuk memperoleh makna terdalam dari
sila-sila pancasila. Artinya, pancasila
sebagai dasar falsafah negara tidak boleh menjadi ideologi yang beku. Calon
pemimpin bangsa harus bisa memberikan ide-ide baru dan kreatif untuk merevitalasi
pancasila dalam realitas kehidupan berbangsa di era global.
Di era global ini, secara langsung maupun tidak langsung banyak
ideologi asing masuk menerpa masyarakat Indonesia. Terkadang hal ini tidak
disadari oleh masyarakat, kebanyakan dari mereka menganggap bahwa nialai-nilai dan ideologi asing menjadi
pandangan hidupnya seperti materialisme, hedonisme, konsumerisme. Materialisme
dalam hal ini diartikan sebagai sikap hidup yang mengagungkan materi atau
benda-benda. Ukuran keberhasilan seseorang dipandang dari sudut materi yang
dimiliki. Dengan demikian lama kelamaan orang menjadi kurang menghargai orang
lain dari sisi spiritualnya. Hedonisme adalah suatu paham dan sikap hidup yang
mengejar kenikmatan duniawi dengan orientasi pada pemuasan kebutuhan hidup
secara fisik, seperti senang menikmati makanan mahal, gaya hidup metropolit
dengan dunia penuh dengan gemerlapan. Gejala masyarakat Indonesia saat ini
adalah konsumerisme, yaitu suatu sikap dan gaya hidup yang lebih senang berposisi
sebagai pengguna (konsumen) daripada produsen. Gejala ini ditandai dengan
membeli barang yang sebenarnya tidak dibutuhkan, melainkan sekedar hanya
diinginkan.
Pengembangan pancasila sebagai ideologi yang memiliki dimensi
realitas, idealitas dan fleksibilitas
(pancasila sebagai ideologi terbuka) menghendaki adanya dialog yang
tiada henti dengan tantangan-tantangan masa kini dan masa depan dengan tetap
mengacu kepada pencapaian tujuan nasional dan cita-cita nasional Indonesia.
Di harapkan masyarakat kita semakin kritis dalam menentukan pilihan
pandangan hidup, sikap dan gaya hidupnya yang selaras dengan nilai-nilai
pancasila sebagai bagian dari budaya bangsa.
MUSTA’IN
Mahasiswa IAIN Walisongo Semarang
Fakultas Syari’ah
No comments:
Post a Comment